Menjelang sore, kegiatan berlanjut ke pembukaan Tahfizh Camp 2025. Dalam sambutannya, Ustadz Muhammad Hamid Alwi, Lc. selaku Mudir Pondok Pesantren Joglo Qur’an, mengingatkan para peserta dan wali peserta tentang hakikat dari kegiatan ini — yaitu untuk mendekatkan kembali anak dan keluarga dengan Al-Qur’an.
Beliau menegaskan, “Memilih jalan Al-Qur’an adalah pilihan yang benar. Tidak akan ada kerugian dari orang yang menempuh jalan ini.”

Selain peserta, wali peserta pun ikut “diuji” — bukan dengan hafalan, melainkan dengan komunikasi. Pondok Pesantren Joglo Qur’an percaya bahwa tumbuh kembang santri adalah hasil dari kolaborasi terarah antara keluarga dan pesantren. Melalui sesi ini, pondok ingin memastikan setiap orang tua memahami peran mereka dalam mendukung perjalanan Qur’ani anak-anaknya.

Menjelang malam, para peserta kembali berkumpul untuk mengikuti tausiyah dari Ustadz Alwi. Dalam suasana yang tenang selepas Maghrib, beliau menanamkan motivasi dan semangat kepada seluruh peserta agar tetap teguh di jalan Al-Qur’an — jalan yang membawa cahaya dalam hidup dan menuntun langkah menuju ridha Allah.

Hari pun ditutup dengan sesi tahsin dan talqin bersama para penguji tahfizh. Para peserta berlatih melafalkan ayat dengan tartil, menyiapkan maqra’ yang akan mereka hafalkan dan setorkan esok pagi. Di setiap lirih lantunan ayat, tersimpan harapan, perjuangan, dan doa — dari anak-anak yang berjuang, serta orang tua yang terus mendampingi dalam diam.

✨ Saksikan momen penuh makna dan semangat Qur’ani di video dokumentasi Hari Pertama Tahfizh Camp 2025 di bawah ini!
Temukan kisah perjuangan, kebersamaan, dan kehangatan keluarga besar Pondok Pesantren Joglo Qur’an dalam langkah mereka menuju Al-Qur’an. 📽️