Pondok Pesantren Joglo Qur'an Boyolali

Tarawih 1 Juz 1 Malam, Santri dan Warga Antusias Menghidupkan Ramadhan

Berita

Tarawih 1 Juz 1 Malam, Santri dan Warga Antusias Menghidupkan Ramadhan

Boyolali, 28 Februari 2025 – Memasuki bulan suci Ramadhan 1446 H, Pondok Pesantren Joglo Qur’an Boyolali menggelar sholat tarawih berjamaah dengan konsep 1 juz 1 malam. Kegiatan ini telah berlangsung sejak malam pertama Ramadhan, tepatnya pada 28 Februari 2025, pasca penetapan pemerintah melalui Kementerian Agama RI yang menetapkan 1 Maret 2025 sebagai awal puasa.

Kegiatan ini diikuti dengan penuh antusias oleh para santri penghafal Al-Qur’an, para asatidzah, serta warga sekitar yang turut meramaikan ibadah di pendopo Joglo Pesantren. Selain sebagai bagian dari syiar Ramadhan, sholat tarawih ini juga menjadi sarana efektif bagi para santri dalam melakukan murajaah hafalan mereka. Seperti yang disampaikan oleh Ustadz Muhammad Hamid Alwi, Lc., salah satu tujuan dari program ini adalah untuk membantu para santri memperkuat hafalan dengan memperhatikan bacaan imam saat sholat.

Sholat tarawih dilaksanakan dengan tata cara sebagai berikut:
✅ Dikerjakan sebanyak 8 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat.
✅ Setiap 4 rakaat, imam pertama membaca setengah juz, kemudian digantikan oleh imam kedua yang melanjutkan dengan setengah juz berikutnya.
✅ Setelah itu, sholat ditutup dengan witir 3 rakaat.

Selain menunaikan sholat, momen ini juga menjadi sarana untuk memperkuat keimanan. Dalam salah satu kesempatan, Beliau menyampaikan sebuah kisah dari sahabat Rasulullah ﷺ, Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu ‘anhu.

Disebutkan bahwa Thalhah bin Ubaidillah pernah bermimpi melihat dua orang sahabat yang telah meninggal dunia. Salah seorang dari mereka gugur sebagai syahid di medan perang, sementara yang lainnya meninggal setahun setelahnya dengan kematian biasa. Namun, dalam mimpinya, Thalhah melihat bahwa sahabat yang meninggal lebih belakangan justru didahulukan masuk surga dibandingkan yang gugur sebagai syahid.

Ketika hal ini ditanyakan kepada Rasulullah ﷺ, beliau balik bertanya, “Bukankah temannya itu masih hidup setahun setelah kematiannya?”

Para sahabat menjawab, “Betul.”

Rasulullah ﷺ bertanya lagi, “Dan bukankah ia masih mendapati Ramadhan, lalu ia berpuasa, melakukan shalat ini dan itu selama satu tahun itu?”

Mereka kembali menjawab, “Betul.”

Lalu Rasulullah ﷺ bersabda, “Maka jarak antara mereka lebih jauh daripada jarak antara langit dan bumi.”

Dari kisah ini, Ustadz Muhammad Hamid Alwi, Lc. menjelaskan bahwa kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan adalah anugerah luar biasa yang harus kita syukuri. Sebab, di bulan ini terdapat begitu banyak peluang untuk meraih ampunan, keberkahan, dan pahala yang berlipat ganda.

Dengan penuh semangat, semoga Allah memberikan keberkahan dan menjadikan kita semua termasuk golongan yang meraih ampunan serta kemuliaan di bulan yang penuh rahmat ini.

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
Click outside to hide the comparison bar
Compare